Ngawi - Seorang warga Ngawi, Marjoko, menyaksikan Sophan Sophiaan jatuh dari motor gedenya pada 17 Mei 2008 lalu. Setelah itu, Sophan ditabrak dan dilindas oleh peserta konvoi motor gede (moge) di belakangnya. Namun, menurut Kapolres Ngawi AKBP Edi Tambuna, Marjoko hanya mengarang cerita.
"Tidak, salah satu saksi bernama Marjoko itu hanya mengarang saja dan ingin masuk di teve. Saat itu dia ditemui teve (wartawan) dan dia mengarang cerita," tegas Kapolres saat dihubungi detikcom, Kamis (4/9/2008). Kapolres ditanya mengenai kesaksian Marjoko dan sejumlah saksi lain bahwa Sophan ditabrak dan dilindas oleh pengendara moge di belakangnya.
Marjoko sudah diperiksa oleh Polres Ngawi. Keterangan yang dia berikan kepada polisi, saat kejadian, posisi Marjoko berada di Pasar Burung Desa Pelanglor Kecamatan Kedunggalar, Ngawi. Jarak Pasar Burung dengan lokasi kejadian sekitar 1 KM.
"Saat kejadian dia tidak di lokasi, malah dia ada di Pasar Burung. Justru dia mendengar ada kecelakaan dan langsung melihat ke TKP. Ternyata ketemu teve (wartawan) dan langsung dia diwawancarai," tambah Kapolres.
Kapolres menegaskan Sophan meninggal setelah Motor Harley-Davidson Electra Glide nopol B 5833 yang dikendarainya terperosok ke dalam lubang di Jalan Raya Ngawi antara KM 6 dan 7 di Desa Sidolaju Kecamatan Kedunggalar Ngawi. "Almarhum meninggal karena jatuh dari motornya karena roda motor terselip lubang panjang," kata Kapolres.
Dari hasil otopsi yang diterima dari RS Sragen, kata Kapolres, Sophan mengalami luka benturan di bagian dada, akibat terpental di aspal. Dia membantah keras bahwa Sophan ditabrak dan dilindas oleh pengendara motor di belakangnya. (fat/asy)
[9/04/2008 12:57:00 PM
|
0
komentar
]
0 komentar
Posting Komentar