Ketika kau mulai mendekati aroma rubuh ku,
Dengan segala cerita cinta yang kau katakan,
Antara dirimu dan dirinya,
Haruskah aku selalu mendengarkan cerita mu?
Terlalu muak bagi ku…
Entah kau polos atau kau yang bodoh,
Segala hitam hidup mu kau cerita di telingaku,
Seperti wanita lainnya,
Takkan habis air mata,
Hanya untuk sebuah cerita cinta,
Teringat ketika kita bicarakan itu semua,
Antara aku dan kau, tanpa dia yang kau cintai,
Aku ikuti seperti kau,
Membuka hitam hidupku,
Dengan cerita cintaku,
Dengan sedikit ku bumbui kepalsuan,
Menggoda seperti lelaki yang haus akan cumbuan seorang pelacur,
Kau tampak takut, ketika kau ceritakan padaku,
Seharusnya memang begitu.
Ketika lelaki mengajak meniduri mu,
Lebih baik kau tinggalkan saja,
Mungkin takkan pernah terjadi,
Apa yang membuatmu ingin mati,
Tak berharap bisa mencitaimu,
Tapi aku berharap bisa menidurimu,
Seperti lelaki itu,
Namun aku tak seperti yang kau kira gadis lugu,
Di balikku ada bidadari yang harus kujaga,
Kehormatan yang seperti kau miliki,
Dan aku tak ingin Tuhan mengarahkan balik panahnya,
Ke garis hidup ku
[9/26/2008 12:58:00 PM
|
0
komentar
]
0 komentar
Posting Komentar