| 6 komentar ]

Pentolan pemuda Tanah Abang, Hercules, beserta 7 anak buahnya ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan terkait kasus penganiayaan di Hotel Peninsula, Jakarta Barat. Hercules pun mengajukan penangguhan penahanan.

"Kami meminta kepada polisi untuk memberikan penangguhan penahanan. Karena saat kejadian, Hercules tidak terlibat dan berada di lantai 2," kata kuasa hukum Hercules, Teddy Sirajuddin, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Jalan S Parman, Jakarta, Senin (10/11/2008).

Dikatakan dia, Hercules saat ini masih ditahan Polres Jakarta Barat dan sudah dijadikan tersangka beserta 7 anak buahnya.

Hercules dikenai pasal 361 KUHP tentang penganiayaan dan pasal 170 tentang pengeroyokan. Kepolisian menuduh Hercules terlibat dalam kasus penusukan di Hotel Peninsula, Slipi, pada Sabtu 8 November 2008 pukul 23.00 WIB.

"Kalau menurut klien saya, saat itu Hercules sedang berada di lantai 2 menemui tamunya. Tiba-tiba sekitar pukul 23.00 WIB, ada keributan di lobi hotel. Hercules turun ke bawah untuk melerai anak buahnya. Jadi nggak benar kalau Hercules terlibat dalam pengeroyokan tersebut," papar dia.

Teddy memaparkan, peristiwa tersebut berawal saat anak buah Hercules diminta untuk mengawal atau menjaga pengamanan seorang pengusaha bernama Budiyanto.

Budiyanto saat itu akan bertemu pengusaha Deny yang membawa preman dari kelompok Matias cs. Budiyanto dan Deny bertemu terkait utang piutang. Tetapi, Budiyanto mengaku terlibat utang piutang karena disiksa dan diculik serta diminta membuat surat utang Rp 100 juta.

"Pertemuan itu memang rencananya ingin diselesaikan secara kekeluargaan. Entah siapa yang memulai tiba-tiba terjadi perkelahian. Seorang anggota polisi juga sempat menodongkan pistol ke arah Budiyanto dengan alasan untuk melerai," ujarnya.

Pengamatan detikcom, puluhan anak buah Hercules tampak memenuhi Polres Jakarta Barat, Jalan S Parman.(detikcom)

6 komentar

Anonim mengatakan... @ 11 November 2008 pukul 07.34

Kalau tentang kasus Hercules ini saya no comment aja lah.

Tapi di republik ini siapa sih yang gak kenal sama si Hercules, sudah melegenda gitu loh.

Ya kita berharap aja agar pihak yang berwajib menangani kasus ini dengan baik. Jangan cuma beraninya menangani kasus premanisme di terminal aja.

Anonim mengatakan... @ 12 November 2008 pukul 13.31

sekarang para reman2 lagi pada gencar ditangkepin yah...

smoga makin aman2 aja deh kalo kita lagi jalan2...

aYme mengatakan... @ 12 November 2008 pukul 16.36

aduhhh,,,
bnyk yg menginginkan khidupan yg aman neh,,,
huuhu ^^

admin mengatakan... @ 12 November 2008 pukul 16.46

@ bingungin

"Jangan cuma beraninya menangani kasus premanisme di terminal aja."

tangkap juga preman yang ada di "senayan" yang memakai dasi... :-P

benar gak bang?...

@ tyas

semoga genjar juga tangkapin koruptor ya mabk..?.... :-P

@ ayme

bukan kehidupan yg aman, tapi sejahtera... :-P lahir dan bathin...

NoRLaNd mengatakan... @ 12 November 2008 pukul 23.03

BOs...
itu beneran pentolan tanah abang ?!
Kq orng nya ga sama kek yg pernah ku tahu y.... :s

Anonim mengatakan... @ 29 Juni 2009 pukul 23.00

aiiiii,emang om saya yg satu ini,prajurit timor yang satu ini....

Posting Komentar