| 4 komentar ]

We're Indonesian, speak Indonesian, have Indonesian culture; mereka berbahasa Inggris, berinteraksi dengan bahasa Inggris; what is the different? we created our own language as they did; kenapa tidak mendunia? Haruskah kita menbenci bahasa kita dan pura-pura menjadi orang Inggris yang berbahasa Inggris? Atau kita pertahankan bahasa leluhur kita dan mencari cara untuk mendunia?. Orang bilang bahasa adalah identitas, kita bisa kenal asal seseorang lewat bahasa yang ia pakai, tapi kenapa kita malu, kadang-kadang, untuk mengakui identitas yang kita sandang dengan bertindak seolah-olah tidak mengerti atau tidak bisa berbahasa Indonesia dan semacamnya? where is the error?

Sebelum bahasa Inggris mendunia, ada banyak bahasa yang mendahuluinya, ada Yunani sebagai bahasa filsafat, yang kemudian dilanjutkan dengan bahasa latin sebagai bahasa science; Perancis, German, dan juga bahasa Indonesia masuk dalam deretan bahasa terkenal; Perancis banyak dipakai di negara Afrika dan Timur Tengah, dan Indonesia atau Melayu di Asia Tenggara. Namun setelah abad 17 sampai sekarang, semua bahasa yang pernah berekspansi mengalami penyurutan yang mulai terkikis oleh yang namanya bahasa Inggris (hampir semua sepakat kalau bahasa Inggris adalah bahasa dunia).

Kenapa mendunia? Inggris merupakan negara imperialis yang kuat dan pernah menjajah hampir negara di seluruh benua, dan hampir seluruh negara yang dijajah menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi negara. Anak-anak kecil usia TK sudah dimasukkan materi pelajaran bahasa Inggris, yang secara tidak sadar terjadi brainwashing (pencucian otak) terhadap generasi sebuah bangsa, yang bergerak ke arah penjauhan diri dari nilai-nilai dan identitas diri sebagai anak bangsa yang ia dilahirkan. Tidak hanya bahasa Inggris melainkan juga materi keilmuan dan budaya dipenuhi dengan istilah-istilah bahasa Inggris, yang memang memaksa semua orang untuk bisa memahami bahasa Inggris.

Lepas dari dunia penjajahan militer, yang berakhir di abad 20, dunia tidak sepenuhnya lepas dan memperoleh kemerdekaanya; penjajahan berita, seni dan budaya, yang semuanya tergabung dalam dunia media massa, mencengkeram bangsa-bangsa dunia. Di mulai dengan hadirnya radio, televisi, kemudian yang sampai saat ini sangat terasa pengaruhnya adalah internet, dengan internet tidak ada lagi batas ruang dan waktu, kita benar-benar hidup dalam satu dunia yang bulat seperti bola menggelinding mengitari matahari, kita temukan rata-rata berita dianggap keren jika dalam bahasa Inggris.

Bisakah bahasa Indonesia mendunia? Jika di abad 20 orang-orang mengatakan bahasa Inggris sebagai bahasa dunia, maka memasuki abad 21 kita tidak lagi bisa mempercayainya seratus persen. Bahasa dunia tidak lagi terfokus pada dunia kata dan kalimat; dunia lebih mengarahkan perhatiannya pada budaya dan civilization, itulah sebabnya mengapa artikel "The clash of civilization" muncul kepermukaan. Siapa yang mampu menguasai budaya, dia akan memegang dunia, dan bahasanya akan dipelajari dan mendunia; film dan media merupakan sarana untuk mengkampanyekan sebuah bahasa, dan bersaing dalam clash budaya yang dihadapi dunia saat ini.

Jika dalam masa Gajah Mada, ia bisa menyebarkan budaya dan bahasa Nusantara ke seluruh asia tenggara; dan bahasa tersebut masih eksis sampai saat ini; tidak adakah rasa dalam diri kita untuk melestarikan atau mengekspansikannya ke negara-negara lain di dunia?. Jika saat ini sudah banyak yang ahli komputer dan bahasa pemrograman, kenapa tidak dibikin aplikasi komputer dengan bahasa Indonesia, atau kalau bisa buat Operating System sendiri dengan bahasa Indonesia, dan bersaing melawan Microsoft, Apple Macintosh, dan Linux? Kenapa Google duluan yang memilliki search engine dengan fasilitas bahasa Indonesia bahkan bahasa Jawa?

iskandar

4 komentar

Kristina Dian Safitry mengatakan... @ 11 Desember 2008 pukul 00.42

kalo aku sih maunya pakai boso jowo wae. tapi apalah daya, kalo gak bisa bahasa indonesia katanya:gak makan bangku sekolah. kalo gak bisa bahasa ingris katanya:gak gaul, gak modern, gak bisa ngelayap kemana mana. mau tak mau yo harus mau, meski sekarang sudah kurang cakap bahasa bangsa sendiri,hi..hi...

Yusa mengatakan... @ 11 Desember 2008 pukul 03.29

pagi mas..pa kabar nih?

Anonim mengatakan... @ 11 Desember 2008 pukul 13.34

nah itu ddia masalahnya... kenapa bahasa Inggris ya yang dipilih jadi bahasa internasional?

kalo menurut saya sih seharusnya bahasa indonesia saja, karna kan bahasa indonesia itu mudah dipelajari.Ga ada past tense, future tense, present tense.. jadi juga pasti bangsa lain mudah mempelajarinya. sedangkan bahasa inggris banyak banget tensesnya, blom lagi cara penyebutannya...

setuju ga?

Anonim mengatakan... @ 19 Desember 2008 pukul 16.37

mantap.. gue rasa analisanya bisa dipertajam lagi..

mulai sekarang gunakan piranti yang berbahasa Indonesia walaupun term-nya jadi lucu dan aneh.
semisal dalam dunia komputer :
biasakan untuk menggunakan kata surel (surat elektronik) ketimbang email.
unggah juga..
kalo tetikus ? (weeeekkkkssss.. dipaksain !)

Posting Komentar