Mungkin ini opini-opini yang tolol, atau hanya opini sampah yang tak pantas untuk kalian baca. Sedikit dan coba kita sedikit untuk merenungkan. Kenapa kita harus sekolah,bila ilmu-ilmu yang kita dapatkan dari sebuah lembaga yang disebut sekolah itu tak berguna di lingkungan masyrakat. Ya semua tak berguna bagi saya yang juga pernah merasakan bangku pendidikan? Bagi saya dari pemikiran ekstream ini seorang manusia yang cerdas harus bisa membaca, menulis dan menghitung. Ini yang merupakan keahlian kita yang harus kita miliki, sedangkan semua ilmu di sekolah hanya sampah yang membuat otak mereka bisa gila dengan banyaknya ilmu-ilmu yang tak berguna ketika mereka terjun di lingkungan masyarakat. Sekarang kita bisa bahagia dengan berkembangnya teknologi di dunia ini, dimana kita mampu belajar secara otodidak tanpa guru maupun dosen, kita mampu belajar sendiri di dunia internet dengan dibimbing para-para ahli yang memang sudah terbukti kemampuan mereka. Namun dunia internet adalah dunia yang tak bisa kita mengenal secara nyata. Kita pun tak tahu dengan siapa kita chat dengan siapa kita diskusi di dunia internet. Ada sebuah pepatah yang membuat saya lebih hati-hati untuk memilih teman di dunia internet, “kita tak tahu bila kita chatting atau diskusi dengan seekor anjing”. Namun dengan adanya webcam semua terasa jelas. Dunia semakin sempit kita rasakan. Apakah kita harus sekolah? Menurut opini “tolol” kita tak harus sekolah untuk belajar. Apa tujuan anda sekolah? Mungkin biar pintar dan bisa mendapatkan pekerjaan di masa depan kelak. Inilah doktrin-doktri yang masih terjaga di lingkungan sekolah kita atau bahkan di lingkungan yang terkecil dari masyarakat yaitu keluaga, dimana kita harus mendapatkan pekerjaan yang enak. Menurutku bila kita mendapatkan pekerjaan enak atau tidak enak itu hanya orang-orang primitive yang masih berpikir. Kenapa kita harus bekerja menjadi budak, bila kita bisa menjadi raja. Mungkin inilah yang menjadi tugas pokok dari sebuah lembaga universitas, dimana mereka dapat menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang bukan para pencari kerja, tapi mahasiswa-mahasiswa pencipta lapangan kerja. Membuat kita gila bila ada lulusan S1 bahkan S3 menjadi seorang pengangguran, mungkin kasus-kasus seperti ini banyak dimana sarjana-sarjana yang menjadi pengannguran. Apa yang dia dapatkan selama dia menjadi kaum yang terpendidik akan sia-sia saja bila di masyarakat akhirnya dia berstatuskan penganggruran. Apa yang salah dari tragedi ini? Mungkin yang pantas kita salahkan adalah dunia pendidikan kita, atau bahkan presiden atau pemimpin negeri ini yang tak mampu menciptakan lapangan kerja. Khususnya para koruptor yang harus di hokum mati, itu yang pantas untuk mereka. Sebelum kita saling menyalahkan satu dengan lainnya lebih baik kita bercermin dahulu pada diri kita, dan merenungkan. Semoga dunia pendidikan kita mampu menciptakan orang-orang yang mempunyai ide cemerlang? Yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi.
0 komentar
Posting Komentar