| 6 komentar ]

Secuil data untuk memperlihatkan mengapa USA tidak sepenuhnya buruk dan bahwa masih ada harapan untuk dunia:

1. USA seperti sekarang ini adalah hasil kebodohan masyarakat USA, kepalsuan media massa dan kehancuran sistem pendidikan dan ekonomi mereka; mereka tidak sepenuhnya mengerti aktifitas socio-politic dan ekonomi negara mereka sendiri karena:

a. telah melupakan dasar negara mereka sendiri. US Constitution tidak pernah dibangun untuk memegahkan USA seperti yang ada sekarang ini. US Constitution berisi butir-butir murni Hak Asasi Manusia dan pengenalan dasar bahwa negara harus dibatasi hanya untuk melindungi rakyat, memfasilitasi ekonomi dan menegakkan HAM.

b. Mayoritas media di USA telah dikonglomerasi perusahaan-perusahaan besar. Maka suara-suara yang muncul di media adalah suara-suara perusahaan-perusahaan tersebut, dan tidak merefleksikan kenyataan yang ada. Perusahaan-perusahaan tersebut mensensor berita-berita tindakan 'foreign policy' USA. Celakanya, rakyat USA telah begitu terikat dengan media massa, sehingga perspective mereka akan realitas dibentuk oleh media massa. Maka tak heran orang-orang USA bingung mengapa dunia membenci mereka karena yang mereka lihat di berita-berita mereka semuanya tentang kebaikan-kebaikan yang dilakukan USA kepada negara lain dan bukan realitas. Anda bisa baca buku-buku Noam Chomsky, video-video Keith Olberman dan lain sebagainya kalau anda ingin tahu bagaimana sebagian rakyat USA pun aktif mengkritik dan memprotes tindakan pemerintahannya. Rakyat USA bukanlah anjing; mereka adalah manusia sama seperti kita yang juga bisa salah.

c. Kita rakyat Indonesia lupa bahwa pemerintahan kita sendiri pun melakukan banyak tindakan-tindakan buruk dan kita pun sama bodohnya dengan rakyat USA. Contoh paling nyatanya: seberapa banyak dari kita mendukung pengambil alihan Timor-Timur dan Irian Barat ke dalam lingkup NKRI? Tahukah kita bahwa Timor-Timur tidak pernah masuk dalam deklarasi awal kemerdekaan Indonesia dan bahwa bapak-bapak perjuangan tahun 45an telah menyatakan bahwa Indonesia tidak tertarik mengklaim Timor-Timur sebagai wilayah Indonesia?

Seberapa banyak dari kita tahu bahwa Timor-Timur secara temporari masuk sebagai wilayah Indonesia sejak tahun 76an karena hasil genocide (pembunuhan massal) rakyat Timor-Timur? Tahukah kita bahwa pemerintahan saat itu bekerja sama dengan USA dalam hal persenjataan untuk melakukan genocide tersebut? Lalu sebagian besar dari kita percaya dan senang bahwa Timor-Timur adalah milik tanah air kita? Bukankah ini sama menjijikannya dengan tindakan USA (Amerika Serikat) saat ini?

d. Rakyat Amerika pun sesak dengan kebutuhan-kebutuhan ekonomi sosial lainnya. Maka tak heran mereka tak tahu banyak akan hal-hal yang terjadi di luaran karena mereka sibuk mengejar apa yang ada di depan mata mereka. Tahukah anda bahwa jumlah 'kelas menengah' di USA telah menurun drastis dan bahwa USA tidak lagi berisi kemakmuran? Yang anda lihat tentang USA itu adalah ilusi yang diciptakan media massa untuk menidurkan rakyat USA sendiri. Realitas berkata bahwa jumlah rakyat USA yang jatuh ke dalam kemiskinan semakin naik tiap harinya dan sistem ekonomi mereka makin anjlok. Bodohnya bangsa-bangsa lain menganggap bahwa mereka tak bisa membangun diri sendiri tanpa bantuan USA dan IMF. Dunia percaya pada ilusi.

e. Tahukah anda bahwa kualitas pendidikan di USA sudah menurun jauh. Harvard University, Yale U., Berkley U. dan lain sebagainya memang masih berkualitas, namun mayoritas rakyat USA telah jatuh ke dalam kebodohan karena sistem pendidikan umum mereka penuh kekacauan. Maka tak heran hasilnya pun adalah orang-orang yang tak mengerti bagaimana menganalisa secara kritis kejadian-kejadian di dunia.

2. Banyak orang-orang US sendiri aktif melawan pemerintahannya sendiri. Jadi tak bisa dipukul rata bahwa semua orang USA pasti adalah orang idiot yang tak punya hati untuk kemanusiaan.

3. Manusia itu rapuh. Coba anda baca buku "Shock doctrine" karangan Naomi Klein. Karena peristiwa 9/11, Pearl Harbor, dan lain sebagainya, hati manusia jadi kacau. Lalu manusia mencari keamanan dalam kebingungan, hasilnya adalah manusia memberikan kuasa pada seorang pemimpin karismatik yang bersuara lantang dan tegas, tanpa melihat secara kritis background pemimpin tersebut dan apa yang sebenarnya dilakukan oleh pemimpin tersebut. Manusia yang tidak berada di bawah pemerintahan yang benar-benar tyrannical lebih cenderung memilih untuk menjadi bego dan gampang diatur saat mereka telah ditundukkan, karena mereka mengira mereka bisa lepas tangan saja dan keadaan akan kembali normal. Mereka lupa bahwa hidup mereka memerlukan kerja keras mereka sendiri, dan tidak bisa hanya meraup yang asal tumbuh saja. tyrannical 4. Masih ada conggressman yang mengerti nilai2 dasar US Constitution seperti yang dicetuskan bapak-bapak USA pada mulanya. tyrannical USA dibangun atas asas-asas murni untuk memajukan kehidupan manusia, bukan untuk menjadi tirani seperti sekarang ini. Seorang yang mempelajari US Constitution secara seksama akan mengerti mengapa Constitution tersebut dikatakan berisi logika matang dan pantas dipelajari siapa saja, tak peduli rakyat USA ataupun bukan.

5. Seperti dijelaskan dalam point 1c: tidak ada individu yang perfect. Semua orang mengalami proses jatuh-bangun, salah-belajar dan lain sebagainya. Maka setiap orang membutuhkan proses pembangunan, pemaafan, dialog, dan lain sebagainya untuk maju ke depan. Kalau kita bisa beri harapan demikian buat Indonesia, kita pun butuh memfasilitasi hal-hal demikian untuk USA dan negara-negara lain karena mau bagaimanapun juga kita masih berada dalam bumi yang sama. Kalu mau main gontok2an secara langsung, jelas Indonesia dan negara2 lain akan kalah melawan USA. Kita harus memfasilitasi pemikiran-pemikiran kritis rakyat kita sendiri dan rakyat USA agar kebenaran bisa ditegakkan.

Kekuasaan mutlak dalam demokrasi ada dalam tangan masyarakat, bukan dalam tangan pemerintahan. Maka masyarakat inilah yang perlu difasilitasi agar pikiran2nya nggak mencla-mencle dalam menggerakkan tangan kuasa tersebut. Mari kita bantu tangan2 masyarakat USA agar mereka mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi, bagaimana mereka bisa mempengaruhi negara mereka dan bagaimana tindakan-tindakan mereka bisa mempengaruhi seluruh dunia.

Mengapa kita butuh membantu USA sedang negara kita sendiri masih jauh dari keadaan baik? Mohon anda baca lebih lanjut lagi di bawah.

Singkat kata:

Sudah saatnya bangsa-bangsa bangkit bersama dan tidak memfokuskan diri hanya pada USA saja.

"If a nation expects to be ignorant and free, in a state of civilization, it expects what never was and never will be" -- Thomas Jefferson, January 6, 1816.
(Thomas Jefferson salah satu arsitek paling penting dalam pencetusan US Constitution dan Hak Asasi Manusia, pejuang pelawan sistem kerajaan dan tirani; beliau adalah seorang jenius yang juga aktif dalam pertanian, tulis-menulis, pemikiran sosio-politik dan anggota pemerintahan. Beliau berhasil karena kerja keras dan karena proses pembelajaran dari buku2, yang ia pelajari sendiri, tanpa tergantung pada sekolah atau institusi apapun.)

Untuk saat ini saya masih warga negara RI. Saya menulis hal ini karena saya melihat bahwa kita butuh mendukung proses politik di USA juga, selain proses politik negara kita sendiri karena:

1. Ekonomi RI sangat tergantung pada perusahaan-perusahaan asing yang anehnya bisa mendapat akses ke sumber daya alam milik rakyat Indoenesia. Misal: untuk minyak kita masih tergantung perusahaan-perusahaan asing untuk mengolahnya bagi kita. Lalu Tembagapura masih dikuasai Freeport, perusahaan asing juga.

2. Dukungan dana USA dalam mempersenjatai pasukannya dan pasukan asing berasal dari pajak secara paksa dan ilegal yang dilakukan oleh IRS (badan pajak Amerika Serikat).

3. Saat ini USA mempunyai kuasa paling besar dalam PBB dan hal-hal dunia lainnya. USA bisa mem-veto keputusan-keputusan PBB seenak mereka sendiri. Maka pemimpin-pemimpin USA perlu adalah orang-orang yang pantas memimpin, bukan orang-orang macam Bush.

4. Kalau USA stabil, dollar akan ikut stabil, maka fluktuasi ekonomi yang terjadi dalam RI pun akan pelan-pelan menjadi lebih stabil. Tinggal RI melangkah lebih jauh dengan mereformasi diri sendiri. Kalau tanpa reformasi USA, RI akan terus berada dalam cengkeraman maut extreme capitalisme.

5. Capitalisme itu ada baiknya, karena persaingan akan memacu peningkatan kualitas. Extreme capitalisme lah yang berbahaya karena sudah tak pandang bulu akan nilai-nilai kemanusiaan. USA seperti sekarang ini menjadi epitome nilai-nilai buruk kapitalisme karena hasil kebobrokan politik USA sendiri. Kalau hukum-hukum dan proses-proses politik di USA telah dibersihkan, maka hukum2 mereka akan dapat ditegakkan secara perlahan-perlahan dan hasilnya adalah keadaan yang lebih seimbang, manusiawi dan stabil. Kalau USA, yang notabene mempunyai kuasa akan mayoritas perekonomian dunia, telah tegak, maka negara2 lain yang berbisnis dengannya pun akan pelan2 harus mempunyai standar HAM dan standar kapitalisme yang manusiawi.

Kalau hanya mengandalkan perubahan dalam negeri saja, saya rasa tidak akan banyak terjadi perubahan karena perusahaan-perusahaan di Indonesia tertekan persaingan dengan perusahaan-perusahaan asing. Lalu juga rakyat Indonesia sendiri belum secara luas sadar untuk memilih produk dalam negeri, dan lain sebagainya.

Maka harap anda menyebarkan hal ini juga pada teman-teman anda, terutama yang mempunyai teman-teman orang Amerika Serikat karena kita butuh mereka menegakkan hukum negara mereka sendiri. Kalau sudah demikian, hukum PBB, HAM dan lain-lain akan pelan-pelan ikut ditegakkan juga.

6 komentar

Anonim mengatakan... @ 20 Desember 2008 pukul 02.41

Attention Bloggers:

Announcing project "Blogger-Earth"

Mapping the World of Bloggers!

Participate by visiting Blogger-Earth and by forwarding and posting the URL on your blogs. Together we can map the blogging world!

Copy & Paste this URL:
http://blogger-earth.blogspot.com

For participating by leaving this comment posted, you and your readers can have a free internet speed test!
Free Internet Speed Test


Thank you for your support!
Mberenis

Anonim mengatakan... @ 20 Desember 2008 pukul 02.47

bisakah jadi petromax?

Anonim mengatakan... @ 20 Desember 2008 pukul 02.48

weqs apaan tuh? kok spam yang jadi petromax?

Anonim mengatakan... @ 20 Desember 2008 pukul 02.50

komentar yang sebenarnya:

amerika? au ah gelap.
negara kita sudah seperti boneka amerika yang bisa diatur2 amerika. ah... pusing mikirin politik. apa benar politik itu kejam?

admin mengatakan... @ 20 Desember 2008 pukul 02.55

@ aiwy
ingat film gie ...
"politik itu tai kucing"... ^^

kita hanya berekspresi aja.... ^^

suryaden mengatakan... @ 20 Desember 2008 pukul 04.13

Panjang dan bagus betul, secara tidak sadar kita sudah masuk dalam lingkaran pelik, maka
harus legowo mengerti keadaan, di US sendiri juga ada kaya ada miskin, dan celakanya penguasa modal adalah pribadi-pribadi, seingga harus inget, bahwa harus berangkat dari nilai interpersonal, yang kaya legowo memberi dan yang tidak punya legowo menerima agar semua bisa kebagian, tidak ada untungnya menumpuk kekayaan karena tiap kali makan juga satu atau dua piring, berikanlah sisanya untuk yang berhak menerimanya, bukan dijadikan kornet...
dan buat apa punya duit meteran jika gak ada yang bisa dibeli karena tidak jalan ekonominya...dan nggak mau kasih modal orang lain yang juga berhak memakainya...

Posting Komentar